Wednesday 10 March 2021

Bersalaman dengan berjabat tangan

Nasihat buat semua, semoga adat ini berakhir dengan terangkatnya wabak.

Jika tidak dibenarkan "bersalaman dengan berjabat tangan", maka usah juga lakukan "fist bump" (laga penumbuk/buku lima) sebagai ganti sebab ia ditegah dalam agama untuk menggantikan Adat dan Cara ajaran Islam malah terlarang juga menurut SOP.

Dinukilkan buat manfaat bersama.

SALAMAN ITU BERJABAT TANGAN, BUKAN ADU KEPALAN

Islam telah mengatur dalam segala hal. Termasuk salah satunya adalah cara berjabat tangan antar sesama muslim bahkan sesama manusia. 

Ibnu Hajar menjelaskan mengenai cara berjabat tangan :

“Jabat tangan adalah melekatkan telapak tangan pada telapak tangan yang lain.” (Fathul Bari, 11/54)

Namun kebiasaan kaum muslimin saat ini yang sering kita perhatikan adalah ketika mereka bertemu dan bersalam, yang seharusnya berjabat tangan akan tetapi berganti menjadi tos (adu kepalan tangan (bahasa Inggris: *fist bump* ) adalah gerakan saling mengadukan kepalan tangan yang berfungsi mirip dengan jabat tangan).

Selain Ibnu Hajar, Al Hattab (ulama madzhab Malikiyah) juga mengatakan senada :

“Para ulama kami (Malikiyah) mengatakan: Jabat tangan artinya meletakkan telapak tangan pada telapak tangan orang lain dan ditahan beberapa saat, selama rentang waktu yang cukup untuk menyampaikan salam.” (Hasyiyah Al Adzkar An Nawawi oleh Ali Asy Syariji, hal. 426)

Maka sudah saatnya kebiasaan adu kepalan ketika bertemu sesama muslim, kita tingalkan. Karna salah satu keutamaan berjabat tangan adalah dihapuskan dosanya. 

Rasulullah bersabda :

“Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian berjabat tangan kecuali akan diampuni dosa keduanya selama belum berpisah.” (Shahih Abu Daud)

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.