Tuesday 22 October 2019

Hati-hati dengan Pujian⁣

Hakikat pujian adalah ujian, karena fitnah (ujian) itu bisa berupa ujian kebaikan maupun keburukan.⁣

Allah berfirman,⁣
‎ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ⁣
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan” (QS. Al-Anbiya’: 35).⁣

Pujian adalah ujian berupa kebaikan, karena ketika kita dipuji, bisa jadi kita akan merasa sombong dan merasa takjub pada diri sendiri, bahkan kita lupa bahwa semua nikmat ini adalah dari Allah, kemudian kita merasa hebat dan sombong serta lupa bersyukur. Kagum terhadap diri sendiri merupakan suatu sifat yang bisa membinasakan.⁣
Telinga, Mata Dan Hati

Allah Ta’ala berfirman:⁣

‎وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً⁣
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. Al-Isra’ : 36)⁣

Setelah menyebutkan pendapat para Salaf tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Alloh Ta’ala melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu (berbicara) hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.” (Tafsir Al-Qur’anul Azhim, surat Al-Isra’:36)⁣

Monday 7 October 2019

Golongan yang paling banyak berselawat dan yang berada di atas kebenaran


Kata al-'Allaamah Shiddeeq Hasan Khaan (wafat 1307H) rahimahullaah dalam Nuzulul Abraar bil 'Ilm alMakthoor fee al-Ad'iyati wal Adzkaar:

Umat baginda ﷺ yang paling banyak berselawat ke atas baginda ﷺ adalah para Ahli Hadits...samada di dalam al-Jawaami’, al-Masaaniid, al-Ma’aajim, al-Ajzaa' dan lainnya... Merekalah manusia yang paling berhak untuk diselamatkan oleh baginda ﷺ, yang paling berbahagia pada Hari Kiamat dengan Syafa’at baginda ﷺ......

Kata Abul Hasanaat Al-Lucknowee (wafat 1304H) rahimahullaah di dalam “Imaamul Kalaam fiemaa ya ta’allaqu bi qiraa-ati khalfal Imaam” mks 156:
"Sesiapa yang mengamati dengan pengamatan yang adil, disertai pengajian lautan fiqh dan usool yang luas, sambil mengelakkan pengamatan yang berat sebelah, pasti ia mengetahui dengan ilmu yang diyakini bahawa kebanyakan perkara-perkara cabang dan usool yang dipertikaikan ulama, maka madzhab para Ahli Hadits ternyata lebih kuat dari madzhab lainnya. Sungguh saya setiap kali menjejaki cabang-cabang perselisihan, saya dapati pendapat muhadditsien (Ulama Hadis) yang paling dekat dengan kebenaran dan tidak berat sebelah, maka bagi Allah segala pujian atas sikap mereka."