Wednesday 26 June 2019

Saudaraku, Bersabarlah Di Atas Sunnah...


Pada akhir zaman akan semakin sedikit kebaikan, banyak yang menentang, dan banyak fitnah yang menyesatkan, fitnah syubhat, keraguan, berpaling dari kebenaran, fitnah syahwat dan condongnya manusia kepada dunia...

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ
"Akan datang suatu masa, dimana orang yang bersabar (berpegang teguh) pada agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api" (HR. At-Tirmidzi no. 2260, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 8002)


فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِهِ
"Sesungguhnya setelah kalian akan ada hari-hari kesabaran, dimana bersabar pada hari-hari itu seperti menggenggam bara api. Orang yang beramal tatkala itu memperoleh pahala sama dengan 50 orang yang beramal seperti amalannya" (HR. At-Tirmidzi no. 3058 dan Ibnu Majah no. 4014, hadits dari Abu Tsa’labah al-Khusyani).

Monday 10 June 2019

Gelisah bukan karena kurang piknik, tapi karena terlalu sibuk dengan urusan dunia

Ya ikhwah, jangan jadikan hatimu terkait dengan dunia, jangan sampai dunia masuk ke dalam hatimu dan bercokol di dalamnya, teladanilah generasi terbaik umat ini, mereka menggenggam dunia, namun cukup sampai di situ dan tidak merasuk ke dalam hati. Maka jadilah mereka generasi yang mencurahkan segenap jiwa raganya untuk kehidupan akhirat, dunia sebatas di genggaman mereka sehingga mudah dilepaskan, mudah untuk diinfakkan di jalan Allah. Adapun kita wahai kaum muslimin, aina nahnu min haaulaai (di manakah kedudukan kita jika dibandingkan mereka)? Di mana?! Tentu sangat jauh dari mereka!

Aun bin Abdillah rahimahullah berkata:
‏إن من كان قبلكم كانوا يجعلون للدنيا ما فضل عن آخرتهم، وإنكم اليوم تجعلون لآخرتكم ما فضل عن دنياكم.
"Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan waktu untuk dunia apa yang tersisa setelah untuk akhirat mereka, sedangkan kalian menjadikan waktu untuk akhirat kalian apa yang tersisa dari urusan dunia kalian." (Hilyatul Auliya', jilid 4 hlm. 242)

Oleh karena itu wajib bagi kita untuk merenungi sekali lagi bahkan senantiasa merenungi apakah tujuan kita diciptakan di dunia ini. Sangat mengherankan jika seorang muslim telah mengetahui tujuan penciptaannya kemudian lalai dari hal tersebut, bukankah inilah puncak kedunguan?!
Abdullah bin Mubarok berkata, Hamdun bin Ahmad pernah ditanya:
ما بال كلام السلف أنفع من كلامنا، قال: لأنهم تكلموا لعز الإسلام ونجاة النفوس ورضا الرحمن، ونحن نتكلم لعز النفوس وطلب الدنيا ورضا الخلق
"Mengapa ucapan Ulama Salaf lebih bermanfaat daripada ucapan kita?” Beliau menjawab, “Karena mereka berbicara untuk kemuliaan Islam, keselamatan jiwa dan keridhoan Ar-Rohman. Sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri, mencari dunia dan keridhoan manusia.” (Shifatush Shofwah 4/122)

Menutup Kekurangan Pada Puasa Ramadhan


al-Imam Al-Hafizh Ibnu Rajab -semoga Allah merahmatinya- berkata:
"Pada pembahasan "berpuasa setelah ramadhan" terdapat sekian faidah, di antaranya:
Bahwa puasa di bulan Syawal dan Sya'ban itu seperti shalat-shalat sunnah rawatib, yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Dengan amalan-amalan sunnah tersebut disempurnakan cacat dan kekurangan yang terdapat dalam amalan yang fardhu/wajib.
Karena amalan yang wajib itu akan lebih sempurna pahalanya pada hari Kiamat jika diiringi dengan amalan-amalan yang sunnah. Sebagaimana terdapat keterangan dari Nabi-shalallahu alaihi wasalam- dari banyak riwayat.
Kebanyakan manusia itu, amal puasa fardhunya terdapat kekurangan dan cacat. Maka perlu ada amal-amal yang menambal dan menyempurnakannya."
📚 Latha'if al-Ma'arif, 311

قَـالَ الحَـافِظُ ابْـنُ رَجَـبْ -رَحِـمَهُ الله- :
في معاودة الصيام بعد رمضان فوائد عديدة ومنها :
أن صيام شوال وشعبان كصلاة السنن الرواتب قبل الصلاة المفروضة وبعدها، فيكـمل بذلك ما حصل في الفرض من خلل ونقص،
فإن الفرائض تكمل بالنوافل يوم القيامة كما ورد ذلك عن النبي -ﷺ- من وجوه متعددة،
وأكثر الناس في صيامه للفرض نقص وخلل فيحتاج إلى ما يجبره ويكمله من الأعمال.
📚 [ "لطائف المعارف" (٣١١) ].

Tuesday 4 June 2019

Adab Sholat Hari Raya


1. Mandi pada Hari Ied

Dari Nafi’, beliau mengatakan
أن عبد الله بن عمر كان يغتسل يوم الفطر قبل أن يغدو إلى المصلى

bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)

2. Berhias dan Memakai Wewangian

Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذَا يَومُ عِيدٍ جَعَلهُ الله لِلمُسلِمِينَ فمَن جاءَ إلى الـجُمعةِ فَليَغتَسِل وَإِن كانَ عِندَه طِيبٌ فَليَمسَّ مِنهُ وَعَلَيكُم بِالسِّواكِ

“Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani)

Menghidupkan Ke-Dua Malam Hari Raya


Tatkala menjelang hari raya, seringkali disebarkan beberapa hadith yang masyhur yang berbunyi, "Barangsiapa yang menghidupkan dua malam Hari Raya..." tanpa memberikan status hadith-hadith ini di kalangan para ulama. Apakah sebenarnya status hadith-hadith tersebut?

[Hadith Pertama]

Dari 'Ubadah radhiyallahu 'anhu:
من أحيا ليلة الفطر و ليلة الأضحى ، لم يمت قلبه يوم تموت القلوب

"Barangsiapa yang menghidupkan malam Fitri & Adha, maka hatinya tidak akan mati pada hari dimatikan hati-hati." (Diriwayatkan oleh at-Thabrani)