Sunday 29 December 2019

Hubungan Keluarga Dan Nasab Tidak Dapat Menolong Pada Hari Kiamat

Nabi ﷺ bersabda:

يلقى إبراهيمُ أباه آزرَ يومَ القيامةِ ، وعلى وجه آزرَ قتَرةٌ وغبَرةٌ ، فيقول له إبراهيمُ : ألم أقُلْ لك لا تعصِني ، فيقول أبوه : فاليومَ لا أَعصيك ، فيقول إبراهيمُ : يا ربِّ إنك وعدتَني أن لا تُخزيَني يومَ يُبعثون ، فأيُّ خزيٍ أخزى من أبي الأبعدُ ؟ فيقول اللهُ تعالى : إني حرَّمتُ الجنةَ على الكافرين ، ثم يقال : يا إبراهيمُ ، ما تحت رجلَيك ؟ فينظر ، فإذا هو بذِيخٍ مُتلطِّخٍ ، فيؤخذُ بقوائمِه فيُلقَى في النَّارِ

"Nabi Ibrahim -alaihissalam- akan bertemu dengan ayahnya, Aazar, pada Hari Kiamat. Di wajah Aazar terdapat noda-noda hitam dan debu-debu. Ibrahim berkata kepada ayahnya: 'Bukanlah telah aku katakan untuk tidak mengingkari aku (ajaranku iaitu tauhid)?'. Lalu ayahnya mengatakan: 'Aku tidak akan mengingkarimu hari ini'. Lalu Ibrahim berdoa kepada Allah: 'wahai Rabb-Ku, bukankah Engkau telah menjanjikan bahawasanya Engkau tidak akan menjadikan aku dihinakan pada Hari Kebangkitan? Maka apakah kehinaan yang lebih rendah dibandingkan  ayahku dimasukkan jauh ke dalam Neraka?'. Allah Ta'ala berfirman: 'Aku telah mengharamkan syurga bagi orang-orang kafir'. Lalu dikatakan kepada Ibrahim: 'Wahai Ibrahim, perhatikanlah apa yang ada di bawah kakimu!'. Lalu Ibrahim melihat, ternyata ada seekor hyena (dubuk) yang kotor berlumpur, lalu diseret dengan ikatannya pada kakinya, lalu dilemparkan ke neraka" (HR. Bukhari no. 3350).

Wednesday 4 December 2019

Tetap Kokoh Dalam Berpegang Teguh Pada Ajaran Agama Islam Meskipun Dianggap Kuno


يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya.“ (QS. Ash-Shaf : 8)

Manusia purba di era millenium adalah julukan yang disematkan kepada orang-orang yang berusaha untuk berkomitmen menghidupkan kembali ajaran-ajaran agama Islam yang dewasa ini sudah banyak ditinggalkan.

Tuesday 5 November 2019

Pemberian Allah yang Paling Afdol⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Seseorang bertanya kepada Atha' bin Abi Rabah rahimahullah, "Apa pemberian Allah yang paling afdol kepada hamba-Nya?"⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Lalu Atha'bin Abi Rabah rahimahullah menjawab, "Akal yang diberikan Allah 'Azza wa Jalla kepada seorang hamba yang dengannya ia gunakan untuk mempelajari ilmu agama."⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Hilyah al-Awliya hlm 315/3⁣⁣⁣

Firman Allah ﷻ:
(٠... وَأَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمۡ تَكُن تَعۡلَمُۚ وَكَانَ فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَیۡكَ عَظِیمࣰا)
"...dan (selain itu) Allah telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Quran) serta Hikmah (pengetahuan yang mendalam), dan telah mengajarkanmu apa yang engkau tidak mengetahuinya. Dan adalah kurnia Allah yang dilimpahkanNya kepada mu amatlah besar." [Surat An-Nisa' 113]

Tuesday 22 October 2019

Hati-hati dengan Pujian⁣

Hakikat pujian adalah ujian, karena fitnah (ujian) itu bisa berupa ujian kebaikan maupun keburukan.⁣

Allah berfirman,⁣
‎ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ⁣
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan” (QS. Al-Anbiya’: 35).⁣

Pujian adalah ujian berupa kebaikan, karena ketika kita dipuji, bisa jadi kita akan merasa sombong dan merasa takjub pada diri sendiri, bahkan kita lupa bahwa semua nikmat ini adalah dari Allah, kemudian kita merasa hebat dan sombong serta lupa bersyukur. Kagum terhadap diri sendiri merupakan suatu sifat yang bisa membinasakan.⁣
Telinga, Mata Dan Hati

Allah Ta’ala berfirman:⁣

‎وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً⁣
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. Al-Isra’ : 36)⁣

Setelah menyebutkan pendapat para Salaf tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Alloh Ta’ala melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu (berbicara) hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.” (Tafsir Al-Qur’anul Azhim, surat Al-Isra’:36)⁣

Monday 7 October 2019

Golongan yang paling banyak berselawat dan yang berada di atas kebenaran


Kata al-'Allaamah Shiddeeq Hasan Khaan (wafat 1307H) rahimahullaah dalam Nuzulul Abraar bil 'Ilm alMakthoor fee al-Ad'iyati wal Adzkaar:

Umat baginda ﷺ yang paling banyak berselawat ke atas baginda ﷺ adalah para Ahli Hadits...samada di dalam al-Jawaami’, al-Masaaniid, al-Ma’aajim, al-Ajzaa' dan lainnya... Merekalah manusia yang paling berhak untuk diselamatkan oleh baginda ﷺ, yang paling berbahagia pada Hari Kiamat dengan Syafa’at baginda ﷺ......

Kata Abul Hasanaat Al-Lucknowee (wafat 1304H) rahimahullaah di dalam “Imaamul Kalaam fiemaa ya ta’allaqu bi qiraa-ati khalfal Imaam” mks 156:
"Sesiapa yang mengamati dengan pengamatan yang adil, disertai pengajian lautan fiqh dan usool yang luas, sambil mengelakkan pengamatan yang berat sebelah, pasti ia mengetahui dengan ilmu yang diyakini bahawa kebanyakan perkara-perkara cabang dan usool yang dipertikaikan ulama, maka madzhab para Ahli Hadits ternyata lebih kuat dari madzhab lainnya. Sungguh saya setiap kali menjejaki cabang-cabang perselisihan, saya dapati pendapat muhadditsien (Ulama Hadis) yang paling dekat dengan kebenaran dan tidak berat sebelah, maka bagi Allah segala pujian atas sikap mereka."

Tuesday 17 September 2019

Kekayaan Sejati Terletak Pada Sifat Qanaah


Oleh karena pentingnya kekayaan hati ini, Umar radhilallahu ‘anhu pernah berpesan dalam salah satu khutbahnya:

تَعْلَمُونَ أَنَّ الطَّمَعَ فَقْرٌ، وَأَنَّ الْإِيَاسَ غِنًى، وَإِنَّهُ مَنْ أَيِسَ مِمَّا عِنْدَ النَّاسِ اسْتَغْنَى عَنْهُمْ

Tahukah kalian, sesungguhnya ketamakan itulah kefakiran.
Dan sesungguhnya tidak berangan-angan panjang merupakan kekayaan.
Barang siapa yang tidak berangan-angan memiliki apa yang ada di tangan manusia, niscaya dirinya tidak butuh kepada mereka” [HR. Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd: 631].

Wednesday 11 September 2019

Ikutilah jalan ajaran Sahabat


Sama-sama kita sentiasa menjadikan yang berikut ini sebagai pegangan kita, Firman Allah:
Ertinya: “Dan sesungguhnya inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah jalan ini dan jangan kamu ikuti jpalan-jalan yang lain, kelak kamu akan berpecah dari jalanNya (yang satu itu)
[Al-Qur’an: Surah al-An‘aam: 6:153]

Tafsiran ayat ini, yang menunjukkan bahawa perpecahan adalah sesuatu yang dikeji dan buruk, kita dapatkan dari hadis Nabi ﷺ berikut ini.

Ibn Mas‘ud telah meriwayatkan: “Sesungguhnya Nabi ﷺ telah membuat satu garisan lalu bersabda: Inilah jalan Allah, kemudian baginda ﷺ membuat garisan yang banyak di sebelah kanannya dan di sebelah kirinya (garisan yang satu tadi: jalan Allah) lalu bersabda: Adapun ini (garisan yang banyak) adalah jalan-jalan lain (selain jalan Allah), pada setiap jalan ini, ada Syaitan yang mengajak kepadanya dan Nabi ﷺ pun membacakan ayat (ertinya): Dan sesungguhnya inilah jalanKu yang lurus… kamu akan berpecah dari jalanNya (yang satu itu).

[HR Imam Ahmad (6/89), ad-Darimiy (1/67), al-Hakim (2/318) dan (2/239) dan beliau menghukumkannya Sahih serta disetujui oleh adz-Dzahabi, Ahmad Syakir dan lainnya].

Wednesday 7 August 2019

Mengapa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah begitu istimewa?

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

والذي يظهر أن السبب في إمتياز عشر ذي الحجة أنها مكان لاجتماع أمهات العبادة فيه وهي الصلاة والصيام والصدقة ولا يأتي ذلك في غيرها

Nampaknya, sebab keistimewaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dikarenakan tempat berkumpulnya induk-untuk ibadah seperti sholat, puasa, sedekah dan haji yang tidak dijumpai di waktu yang lain.

Fathul Baari 2:460

Ten days of Dhul Hijjah

Image may contain: text

Wednesday 31 July 2019

Hukum Pamer Kemesraan Di Medsos


Pertanyaan:
Saya mau bertanya mengenai hukum Islam tentang suami istri bermesraan di depan umum. Awal mulanya saya mengomentari suatu foto di Facebook yang memosting seorang ustadzah muda yang sering kita lihat di televisi, bergandengan tangan dan berpelukan dengan suaminya

Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Bermesraan setelah menikah memang sesuatu yang dihalalkan. Tapi kita perlu ingat, tidak semua yang halal boleh ditampakkan dan dipamerkan di depan banyak orang.

Ada beberapa pertimbangan yang akan membuat kita tidak lagi menyebarkan foto kemesraan di Medsos:

Tuesday 23 July 2019

Perhatikanlah Dengan Siapa Kita Berteman!


Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman." HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)

Wednesday 26 June 2019

Saudaraku, Bersabarlah Di Atas Sunnah...


Pada akhir zaman akan semakin sedikit kebaikan, banyak yang menentang, dan banyak fitnah yang menyesatkan, fitnah syubhat, keraguan, berpaling dari kebenaran, fitnah syahwat dan condongnya manusia kepada dunia...

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ
"Akan datang suatu masa, dimana orang yang bersabar (berpegang teguh) pada agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api" (HR. At-Tirmidzi no. 2260, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 8002)


فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِهِ
"Sesungguhnya setelah kalian akan ada hari-hari kesabaran, dimana bersabar pada hari-hari itu seperti menggenggam bara api. Orang yang beramal tatkala itu memperoleh pahala sama dengan 50 orang yang beramal seperti amalannya" (HR. At-Tirmidzi no. 3058 dan Ibnu Majah no. 4014, hadits dari Abu Tsa’labah al-Khusyani).

Monday 10 June 2019

Gelisah bukan karena kurang piknik, tapi karena terlalu sibuk dengan urusan dunia

Ya ikhwah, jangan jadikan hatimu terkait dengan dunia, jangan sampai dunia masuk ke dalam hatimu dan bercokol di dalamnya, teladanilah generasi terbaik umat ini, mereka menggenggam dunia, namun cukup sampai di situ dan tidak merasuk ke dalam hati. Maka jadilah mereka generasi yang mencurahkan segenap jiwa raganya untuk kehidupan akhirat, dunia sebatas di genggaman mereka sehingga mudah dilepaskan, mudah untuk diinfakkan di jalan Allah. Adapun kita wahai kaum muslimin, aina nahnu min haaulaai (di manakah kedudukan kita jika dibandingkan mereka)? Di mana?! Tentu sangat jauh dari mereka!

Aun bin Abdillah rahimahullah berkata:
‏إن من كان قبلكم كانوا يجعلون للدنيا ما فضل عن آخرتهم، وإنكم اليوم تجعلون لآخرتكم ما فضل عن دنياكم.
"Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan waktu untuk dunia apa yang tersisa setelah untuk akhirat mereka, sedangkan kalian menjadikan waktu untuk akhirat kalian apa yang tersisa dari urusan dunia kalian." (Hilyatul Auliya', jilid 4 hlm. 242)

Oleh karena itu wajib bagi kita untuk merenungi sekali lagi bahkan senantiasa merenungi apakah tujuan kita diciptakan di dunia ini. Sangat mengherankan jika seorang muslim telah mengetahui tujuan penciptaannya kemudian lalai dari hal tersebut, bukankah inilah puncak kedunguan?!
Abdullah bin Mubarok berkata, Hamdun bin Ahmad pernah ditanya:
ما بال كلام السلف أنفع من كلامنا، قال: لأنهم تكلموا لعز الإسلام ونجاة النفوس ورضا الرحمن، ونحن نتكلم لعز النفوس وطلب الدنيا ورضا الخلق
"Mengapa ucapan Ulama Salaf lebih bermanfaat daripada ucapan kita?” Beliau menjawab, “Karena mereka berbicara untuk kemuliaan Islam, keselamatan jiwa dan keridhoan Ar-Rohman. Sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri, mencari dunia dan keridhoan manusia.” (Shifatush Shofwah 4/122)

Menutup Kekurangan Pada Puasa Ramadhan


al-Imam Al-Hafizh Ibnu Rajab -semoga Allah merahmatinya- berkata:
"Pada pembahasan "berpuasa setelah ramadhan" terdapat sekian faidah, di antaranya:
Bahwa puasa di bulan Syawal dan Sya'ban itu seperti shalat-shalat sunnah rawatib, yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Dengan amalan-amalan sunnah tersebut disempurnakan cacat dan kekurangan yang terdapat dalam amalan yang fardhu/wajib.
Karena amalan yang wajib itu akan lebih sempurna pahalanya pada hari Kiamat jika diiringi dengan amalan-amalan yang sunnah. Sebagaimana terdapat keterangan dari Nabi-shalallahu alaihi wasalam- dari banyak riwayat.
Kebanyakan manusia itu, amal puasa fardhunya terdapat kekurangan dan cacat. Maka perlu ada amal-amal yang menambal dan menyempurnakannya."
📚 Latha'if al-Ma'arif, 311

قَـالَ الحَـافِظُ ابْـنُ رَجَـبْ -رَحِـمَهُ الله- :
في معاودة الصيام بعد رمضان فوائد عديدة ومنها :
أن صيام شوال وشعبان كصلاة السنن الرواتب قبل الصلاة المفروضة وبعدها، فيكـمل بذلك ما حصل في الفرض من خلل ونقص،
فإن الفرائض تكمل بالنوافل يوم القيامة كما ورد ذلك عن النبي -ﷺ- من وجوه متعددة،
وأكثر الناس في صيامه للفرض نقص وخلل فيحتاج إلى ما يجبره ويكمله من الأعمال.
📚 [ "لطائف المعارف" (٣١١) ].

Tuesday 4 June 2019

Adab Sholat Hari Raya


1. Mandi pada Hari Ied

Dari Nafi’, beliau mengatakan
أن عبد الله بن عمر كان يغتسل يوم الفطر قبل أن يغدو إلى المصلى

bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)

2. Berhias dan Memakai Wewangian

Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذَا يَومُ عِيدٍ جَعَلهُ الله لِلمُسلِمِينَ فمَن جاءَ إلى الـجُمعةِ فَليَغتَسِل وَإِن كانَ عِندَه طِيبٌ فَليَمسَّ مِنهُ وَعَلَيكُم بِالسِّواكِ

“Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani)

Menghidupkan Ke-Dua Malam Hari Raya


Tatkala menjelang hari raya, seringkali disebarkan beberapa hadith yang masyhur yang berbunyi, "Barangsiapa yang menghidupkan dua malam Hari Raya..." tanpa memberikan status hadith-hadith ini di kalangan para ulama. Apakah sebenarnya status hadith-hadith tersebut?

[Hadith Pertama]

Dari 'Ubadah radhiyallahu 'anhu:
من أحيا ليلة الفطر و ليلة الأضحى ، لم يمت قلبه يوم تموت القلوب

"Barangsiapa yang menghidupkan malam Fitri & Adha, maka hatinya tidak akan mati pada hari dimatikan hati-hati." (Diriwayatkan oleh at-Thabrani)

Tuesday 28 May 2019

Hikmah dan Pelajaran Dari Doa Lailatul Qodr

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
“Wahai Rasulullah, doa apakah yang aku baca apabila aku mendapati lailatul qadr? Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Engkau mengucapkan,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
‘Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu anniy’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi mencintai pemaafan, maafkanlah aku).” [HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah, Ash-Shahihah: 3337]

Beberapa Pelajaran


Saturday 18 May 2019

Ketika Setan Dibelenggu, Janganlah Anda Menjadi Prajurit Setan Berbentuk Manusia


Jika puasa bisa menekan syahwat, maka sudah sepantasnya setiap Mukmin menggunakan momen ini untuk beribadah dengan baik pada Allah, dan belajar meninggalkan maksiat dan syahwat jelek.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata:
“Dengan puasa Allah menyempitkan aliran darah yang merupakan jalurnya setan, karena setan itu menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadan tiba, pintu Surga dibuka, pintu Neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” [HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079]

Mintalah Agar Dibebaskan Dari Api Neraka Ketika Berbuka Puasa


Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari Neraka pada setiap buka puasa.” [Diriwayatkan oleh Ahmad. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dan Syaikh Muqbil]
Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu atau Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، لِكُلِّ عَبْدٍ مِنْهُمْ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari Neraka pada setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka memiliki doa yang mustajabah (pasti dikabulkan).” [Diriwayatkan oleh Ahmad. Sanadnya Shahih di atas syarat Al-Bukhary dan Muslim]

Tuesday 7 May 2019

Sambutlah Ramadan Dengan Bahagia

Di antara nasihat asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz kepada kaum Muslimin di penghujung Syaaban (awal Ramadan):

“Sambutlah bulan tersebut dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.”

Kenapa kita harus bahagia? Tentu karena berbagai keutamaan yang Allah siapkan di bulan tersebut, di antaranya:

Saturday 27 April 2019

Lima Nasihat Kehidupan Yang Disampaikan Jibril Kepada Rasulullah ﷺ

Jibril datang kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, lalu berbicara kepada beliau dalam konteks beliau sebagai salah seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Jibril tidak berbicara kepada beliau ﷺ dalam konteks sebagai Nabi ataupun Rasul, sehingga perkataan Jibril dalam hadis ini adalah sebuah perkataan yang cocok dan baik untuk semua hamba Allah.
Dari Sahl bin Sa’d berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda:
أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ الْمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ
“Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad!
• Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati,
• Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, dan
• Berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”

Friday 12 April 2019

Persiapkan Dirimu Dalam Meyambut Ramadan


Bila kita menginginkan kebebasan dari Neraka pada waktu Ramadan, dan ingin diterima amalnya serta dihapus segala dosanya, maka harus ada bekal yang dipersiapkan. Allah ﷻ berfirman:


(وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (٤٦

Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu. Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. Dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” [QS. At Taubah: 46]

Harus ada persiapan! 
Dengan demikian tersingkaplah ketidakjujuran orang-orang yang tidak memersiapkan bekal untuk berangkat menyambut Ramadan. Oleh sebab itu, dalam ayat di atas mereka dihukum dengan berbagai bentuk kelemahan dan kehinaan, disebabkan keengganan mereka untuk melakukan persiapan.

Monday 1 April 2019

April Fool


Praise be to Allah, we praise Him and seek His help and forgiveness. We seek refuge in Allah from the evil of our own selves and from our evil deeds. Whomsoever Allah guides, none can lead astray, and whomsoever He sends astray, none can guide.

According to sharee‘ah, lying is not permitted except in specific cases which do not lead to loss of rights, bloodshed or slander of people’s honour, etc., but which concern saving lives, reconciling between people, or creating love between husband and wife.

There is a never a day or a moment when sharee‘ah permits a person to tell lies or to say whatever he wants based on lies. One of the things that have become widespread among the common people is the so called “April Fool’s Day”, where they claim that the first day of the fourth solar month is a day when lying is permitted without being subject to any shar‘i guidelines.

Friday 8 March 2019

Bulan Rejab Menurut Sunnah Yang Sahih


Alhamdulillah kita akan memasuki 1 Rejab 1440H pada esok hari (Jumaat) ini yang mana bulan Rejab termasuk salah satu dari empat bulan haram, yakni bulan yang suci dalam Islam.

Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah agama yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya)..." [QS. At Taubah: 36].

Dari Abu Bakrah RA dari Nabi  beliau bersabda:
َ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَان
"Sesungguhnya zaman itu terus berputar sama seperti saat Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya adalah bulan-bulan yang berurutan iaitu; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Sedangkan bulan Rajab adalah bulan Mudzar iaitu bulan yang terletak antara Jamadil Akhir dan Sya'ban." [HR. Bukhari no. 5124].

Kenapa dinamakan sebagai bulan haram?

Sunday 10 February 2019

The Arrival of Malakul Maut (Angel of Death)


When the appointed time arrives for death, Allah sends Angels to take away the soul,
Allah says:
He is the Irresistible, (watching) from above over His worshippers, and He sets guardians over you. At length, when death approaches one of you, Our angels take his soul, and they never fail in their duty.
(The Noble Qur'an: Chapter al-An‘aam: 61)

Wednesday 30 January 2019

Dunia Adalah Negeri Ujian


Selama masih hidup, maka Allah akan terus menguji kita

Bila Tertimpa yang Sakit Mengantar pada Kematian, Bisa Bertemu dengan Allah Tanpa Dosa Sama Sekali

Katakan pada mereka yang terkena sakit kronis dengan prognosis buruk: “Engkau bisa menghadap Allah dengan tanpa dosa sama sekali. Setiap sakit dan nyeri yang mengantarkan kepada kematianmu adalah penghapus dosamu.

Katakan pada mereka yang terpukul dengan diagnosa kanker stadium IV.
Hibur mereka yang terkena penyakit AIDS dan sudah bertobat.

Nabi ﷺ bersabda:


مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ

Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya, maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikit pun.” [HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399]

Renungilah...


Kita lebih hebat sebab kita Ciptaan Allah dalam sebaik-baik bentuk berbanding Uang dan manusia yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa di sisi Allah.

BERNILAI

Saya menemukan uang 100 RM dilongkang, kotor dan bau.

Saya bersihkan dan saya berpikir sekotor apapun uang ini tetap nilainya 100 RM.
Lalu jika kebetulan uang tersebut ada di tong sampah apakah nilainya masih sama 100 RM ?
Jika uang tersebut saya temukan di jalan, diinjak injak orang, apakah nilainya masih sama 100 RM ?