Wednesday 28 November 2018

Bila Kamu Disakiti

Mungkin bila kita ditanya "Jika aku disakiti, apa yang harus aku lakukan?" Maka spontan kita menjawab "SABAR".


Namun sabar tidak semudah yang keluar dari lisan, tidak semudah yang tergores dengan tulisan.

Nabi ﷺ disuruh bersabar sebanyak 20 kali dalam Alquran, di antaranya:
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
"Dan untuk (memenuhi perintah) Rabb-mu, besabarlah." [QS. Al-Mudatsir : 7]

Kami Dengar Dan Kami Taat


Syeikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah berkata, "Apabila ada sebuah larangan (dari Nabi ), maka jauhilah larangan itu. Jangan engkau bertanya, apakah ini haram atau makruh."

Begitu pula apabila ada perintah (dari Nabi ), lakukanlah perintah tersebut, jangan engkau bertanya apakah ini wajib atau sunnah.

Para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum, apabila Nabi  memerintahkan sesuatu, mereka tidak bertanya kepada Nabi "Wahai Rasulullah, apakah perintah ini wajib atau sunnah?" Mereka bersegera dalam melakukan perintah tersebut.

Wednesday 21 November 2018

Perlombaan Yang Melalaikan


• Berlomba untuk memiliki gadget terupdate...
• Berlomba untuk memiliki mobil terbaru…
• Berlomba untuk memakai fashion terkini…
• Berlomba saling menghias dan meninggikan bangunan...
• Berlomba untuk terlihat “pantas” dihadapan manusia...

Terus demikian..berlomba..berlomba..dan terus berlomba.
Sungguh kebanyakan manusia terkagum lalai dengan dunia. Begitu terpukaunya manusia hingga sampai lupa diri. Dunia pun dikejar tanpa pernah merasa puas. Sifat qona’ah atas setiap nikmat rizki pun jarang di syukuri.

Semua demi kesenangan dan kepuasan jiwa dan hati, tak terasa waktu terbuang sia-sia dalam perlombaan tersebut, dimana saling berlomba dalam mengejar kesenangan dunia ini ibarat orang-orang yang berada dalam sebuah permainan yang benar-benar melalaikan banyak manusia. Hampir-hampir manusia tak sadar bahwa tidak lama lagi permainan itu akan berakhir dan menyisakan kelelahan dan keletihan yang tidak berarti.

Monday 19 November 2018

Doakanlah Saudaramu Diam-Diam


Islam sangat mendorong umatnya agar dapat mengikat hubungan antara saudaranya sesama Muslim dalam berbagai keadaan dan di setiap saat.

Tahukah Anda bahwa doa yang sangat utama dan doa yang akan segera terijabahi (mustajab), adalah doa seorang Muslim kepada saudaranya karena Allah, di saat saudaranya TIDAK MENGETAHUINYA. Orang yang mendoakan saudaranya tersebut juga akan mendapatkan semisal yang didapatkan oleh saudaranya yang didoakan. Karena ternyata ada malaikat yang bertugas mengaminkan doa seorang Muslim kepada suadaranya, di saat saudaranya tidak mengetahuinya. Dan malaikat tidaklah mengaminkan doa, selain doa dalam kebaikan. Inilah mungkin yang banyak dilupakan oleh banyak orang, atau mungkin belum diketahui.

Dari mana kita mengetahui hal ini? Ini dalilnya:

Thursday 15 November 2018

Fitnah Akhir Zaman


Daripada Ibnu Mas‘ud - secara Mauquf (dan Marfu‘ hukumnya kepada Nabi ﷺ):



كيف أنتم إذا لبستم فتنة يهرم فيها الكبير و يربو فيها الصغير و يتـخذ النـاس سنة ، إذا ترك منها شيء ، قيل : تركت السنة ؟ قالوا و متى ذاك ؟ قال : إذا ذهبت علماؤكم ، و كثرت قراؤكم ، و قلت فقهاؤكم و كثرت أمراؤكم و قلت 
أمناؤكم و الـتمست الدنيا بعمل الآخرة و تفقه لغير الدين 

maksudnya: “Bagaimanakah keadaan kalian apabila kalian diselubungi fitnah (yang berleluasa) yang memamah usia orang tua, dan anak kecil membesar di dalamnya (fitnah itu). Manusia menjadikannya (fitnah itu) sunnah (adat) dan sekiranya ditinggalkan sesuatu daripadanya dikatakan (kepada mereka yang meninggalkan adat fitnah itu): Awak meninggalkan Sunnah?

Maka para Sahabat bertanya: Bilakah akan berlaku yang demikian itu?

Jawab baginda ﷺ: Ketikamana ulama kalian telah pupus, berlambak pula ahli-ahli bacaan kamu, berkurangannya fuqaha (orang yang mengerti hukum) di antara kamu, bertambah 

ramainya orang-orang yang menguruskan urusan keduniaan kamu, sedikit pula mereka yang bersikap amanah, dunia dicari dengan amalan akhirat dan memperdalam pada selain pemahaman (ilmu) agama.

Hadis riwayat ad-Daarimiy (1/64) dengan 2 jalan periwayatan. Salah satunya Sahih dan yang satu lagi Hasan. Begitu yang dihukumkan al-Haakim (4/514) dan para ahli hadis lainnya.


Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radiallahu anhuma meriwayatkan bahawa Rasulullah ﷺ bersabda:

إن الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من الناس و لكن يقبض العلم بقبض العلماء. فإذا لم يبق عالما اتخذ الناس رؤوسا جهالا فسئلوا فأفتوا فضلوا و أضلوا
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (dari umat ini) dengan merentapnya. Akan tetapi, Allah mencabut ilmu dengan mencabut (nyawa) ‘ulama’ (yang benar-benar ‘alim dan bertaqwa). Maka apabila telah tiada ‘alim yang hidup, manusia mengambil orang-orang yang jahil sebagai pemimpin. Mereka (para pemimpin jahil yang dianggap ‘alim) ditanya, maka mereka memberi fatwa tanpa ilmu. Mereka itu sesat lagi menyesatkan.

Hadis Sahih riwayat Ahmad, al-Bukhariy, Muslim, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Semakin Berilmu Semakin Takut Pada Allah


Semakin bertambah ilmu agama seseorang, semakin tambah pula takutnya terhadap keagungan Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak, ada yang bermacam-macam warna (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah Ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Fathir: 28)

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Anas bin Malik –perawi hadits ini mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan." (HR. Muslim, no. 2359)